Gambar Sampul Antropologi · BAB 3 PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Antropologi · BAB 3 PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Puji Lestari

22/08/2021 08:16:31

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

51

PERKEMBANGAN

ILMU PENGETAHUAN

DAN TEKNOLOGI

B A B

3

Tujuan Pembelajaran:

Peta Konsep :

Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu mendeskripsikan pengertian dan

pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengidentifikasi berbagai contoh ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Kata Kunci:

Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

Perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi

Pengertian dan

Perkembangan

Iptek

Proses Pewarisan

Iptek

Dampak Iptek terhadap

Masyarakat dan Budaya

Setempat

Sikap Menghargai

Iptek dan

Pelestariannya

Antropologi SMA Kelas XII

52

Apakah kalian mengetahui pengertian ilmu pengetahuan dan teknologi? Mungkin

kalian belum mengerti makna Iptek. Di dunia Iptek berkembang layaknya pesawat

jet yang serba cepat. Perkembangan Iptek juga tidak terkontrol sehingga masyarakat

menjadi terbawa arus modernisasi. Akibatnya masyarakat terjadi perubahan besar-

besar sampai menghilangkan kebudayaan aslinya.

Iptek adalah bagian dari kebudayaan manusia. Penciptaannya ditujukan untuk

memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas kehidupannya. Coba kalian

perhatikan temuan manusia berupa mobil, ini ditujukan untuk membantu manusia

dalam menjalankan aktivitas transportasinya, sehingga jarak yang jauh dapat ditempuh

dengan waktu yang singkat. Contoh lainnya adalah penemuan komputer yang dapat

membantu manusia berkomunikasi secara mudah walaupun jaraknya sangat jauh

sekali. Penemuan-penemuan Iptek iniah yang nantinya akan menjadi pembahasan

para antropolog. Oleh karena itu, Iptek dapat membawa perubahan kebudayaan

secara mutlak di masyarakat.

Tidak semua Iptek membawa dampak yang merugikan masyarakat. Yaitu pada

penemuan-penemuan disektor pekerjaan formal. Misalnya penemuan alat-alat

produksi pertanian dimana dapat meningkatkan produksi beras semakin meningkat.

Ada juga penemuan televisi yang membuat manusia untuk dapat mengakses

informasi-informasi di luar daerahnya. Kegunaan Iptek yang menguntungkan bagi

masyarakat ini akan dipertahankan eksistensinya. Dan mungkin akan dilakukan

modifikasi atau inovasi terhadap temuan-temuan tersebut sehingga memiliki nilai

guna yang sangat tinggi. Disamping itu mempertahankan hasil temuan Iptek dilakukan

sebagai pewarisan kebudayaan di dalam masyarakat

Sumber:

www.google.com

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

53

A. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

1. Pengertian Iptek

Ilmu pengeta-

huan merupakan

bagian dari pengetahu-

an. Pengetahuan pada

hakikatnya merupakan

segala sesuatu yang

kita ketahui. Cara

mendapatkan

pengetahuan dapat

melalui berbagai ke-

sempatan, baik yang

disengaja maupun

tidak disengaja dan

secara spontan.

Ilmu merupakan

hasil pemikiran ma-

nusia yang diperoleh dari pengalamannya. Ilmu pengetahuan adalah

pengetahuan yang bersifat metodis, sistematis, dan logis. Jadi, ilmu adalah

pengetahuan yang diperoleh melalui metode keilmuan, yakni diperoleh dengan

menggunakan cara kerja yang rinci, sistematis, dan logis. Dengan demikian,

ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai pengetahuan ilmiah. Pengetahuan

yang merupakan ilmu memiliki syarat dan ciri-ciri, antara lain memiliki objek,

memiliki tujuan dan metode, bersifat empiris, rasional, dan objektif.

Berkaitan dengan objek kajiannya, pengetahuan ilmiah memiliki cabang-

cabang yang bersifat khusus, antara lain biologi, fisika, antropologi, geografi,

sosiologi, dan sejarah.

Di Indonesia ilmu lazim disebut ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, di

lingkungan pendidikan dikenal IP

A (Ilmu Pengetahuan Alam) dan IPS (Ilmu

Pengetahuan Sosial).

Teknologi (ilmu teknik) adalah ilmu terapan. Teknologi mendorong

diciptakan atau dikembangkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju. Jadi, Iptek

(ilmu pengetahuan dan teknologi) itu saling berkaitan.

Teknologi juga diartikan perangkat dan metode-metode untuk membuat

sesuatu.

Harvey Brooks

mengartikan teknologi sebagai pemakaian

pengetahuan ilmiah untuk memproduksi barang-barang dengan jalan reproduksi.

Sementara

Schon

mengartikan teknologi adalah suatu cara dan suatu

proses untuk membuat sesuatau yang dapat mengembangkan keterampilan

manusia. Dalam kaitan ini teknologi merupakan kekuatan otonom yang mampu

mengubah kehidupan manusia. Akan tetapi, teknologi juga dapat menambah

dan memperbanyak kemampuan dan kekuasaan/kekuatan manusia. Jadi, dengan

teknologi manusia dapat dipengaruhi/dikuasai oleh teknologi. Ciri-ciri teknologi

antara lain rasionalisasi, tidak alami (

artificial

) dan otomatis universal.

Gambar 3.1

Penemuan teknologi dalam masyarakat dapat

membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari

Sumber:

www.phototempo.com

Antropologi SMA Kelas XII

54

2. Pertumbuhan dan Perkembangan IPTEK

a. Pertumbuhan IPTEK

Permulaan dari IPTEK dapat ditelusuri sejak keberadaan manusia.

Manusia purba telah memiliki pengetahuan tentang keadaan alam. Usaha

mula-mula di bidang keilmuan yang tercatat dalam sejarah adalah yang

dilakukan oleh bangsa Mesir Kuno. Banjir Sungai Nil yang terjadi setiap

tahun telah mendorong berkembangnya sistem almanak, geometri, dan

kegiatan pengamatan serta penelitian. Kegiatan keilmuan kemudian diikuti

oleh orang-orang Babilonia dan orang-orang Hindu. Kegiatan keilmuan

pengembangan iptek ber-

langsung sampai zaman mod-

ern.

Perkembangan Iptek

didunia juga sejalan dengan

laju peradaban manusia.

Seiring dengan ber-kembang-

nya Zaman iptek yang pada

awalnya adalah suatu kebu-

dayaan manusia berkembang

menjadi sesuatu alat untuk

membantu aktivitas manusia. Manusia yang selalu ingin berkarya

menyebabkan manusia berlomba-lomba dalam penciptaan Iptek sehingga

lupa dengan perubahan yang diakibatkan dari Iptek itu sendiri. Dengan

demikian perkembangan Iptek sudah dimulai pada zaman purba dan

berkembang sampai sekarang.

Perkembangan IPTEK dapat dibuat periodisasi sejarah ilmu

pengetahuan dan teknologi sebagai berikut .

1) Zaman Purba (4 Juta tahun yang lalu)

Di dalam kehidupan prasejarah dikenal adanya zaman batu. Ciri-

ciri ilmu yang dikembangkan adalah kemampuan mengamati, kemam-

puan membedakan, kemampuan memilih, dan kemampuan melakukan

percobaan, sekalipun masih terbatas pada proses

trial

dan

error

.

Berdasarkan proses tersebut lambat laun terjelma suatu kemampuan

dalam melakukan pekerjaan, misalnya pembuatan alat-alat batu yang

tadinya lunak sampai akhirnya terbuat dari batu yang keras. Kemudian

bentuk alat-alat itu lebih disempurnakan.

Semula penduduk masih nomaden, berburu dengan berburu dan

mengumpulkan makanan. Kemudian melalui

trial

dan

error

, mulai

mengenal api untuk memasak. Hal ini mendorong mereka membuat

periuk dan barang pecah belah lainnya. Dalam perkembangannya

mereka juga mulai mengenal bercocok tanam dan bertani dengan

segala peralatannya yang meningkat dari batu sampai alat-alat

perunggu dan besi.

Gambar 3.2

Salah satu wujud teknologi

arsitektur pada masyarakat zaman purba

Sumber:

www.magelang.go.id

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

55

Hal yang bersifat khusus lagi adalah kemampuan menulis dan

berhitung yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan pada

masa itu. Mereka juga mulai mengenal hal-hal yang berkaitan dengan

perbintangan dalam sistem kalender. Pada fase ini dikembangkan,

antara lain oleh orang-orang Mesir Kuno, Sumeria, dan Babilonia.

Kemudian menyusul orang-orang Hindu.

2) Zaman Yunani (600 - 200 SM)

Sementara itu antara masa 600 SM hingga 200 SM sejarah

mencatat adanya kemajuan berpikir umat manusia dalam lapangan

ilmu dan teknologi yang berpusat di Yunani. Pada waktu itu terjadi

perubahan besar pada cara berpikir umat manusia. Sebelum itu manusia

cukup puas dengan menerima kenyataan sehari-hari, bahwa di alam

ini terdapat tanah, air, api, awan, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.

Tetapi kemudian manusia mulai

mengajukan pertanyaan yang

amat sangat penting, yaitu dari

apakah benda-benda yang

berjenis-jenis itu dibuat?

Mungkinkah ada bahan dasar

yang menjadi inti dari sekalian

benda-benda yang ada di alam itu?

Dengan pertanyaan itu, maka

manusia mulai berpikir dan

berusaha mengungkap kabut

rahasia alam dan tersusunlah ilmu

serta teknologi. Sementara itu

Pythagoras (580-500 SM)

seorang ahli filsafat berhasil

menemukan berbagai dasar ilmu.

Dia telah menemukan Hukum

atau Dalil

Pythagoras

, yaitu a+b

= c yang berlaku bagi segitiga siku-siku, sedangkan jumlah sudut suatu

segitiga siku-siku adalah 180. Penemuan

Pythagoras

itu mendasari

ilmu matematika.

Sedangkan Sokrates (470-399 SM) melalui percakapan atau dia-

log dengan murid-muridnya telah meletakkan metode berpikir. Sokrates

merumuskan suatu perkataan atau pengertian, mengadakan analisa

sosial dengan diskusi dan memantapkan suatu norma dalam bidang

etika.

Masih banyak pemikir-pemikir Yunani yang berjasa menyusun

ilmu. Plato (427-347 SM) adalah seorang pemikir yang menganggap

bahwa yang berada di balik semua benda di alam ini adalah ide, yang

bersifat abadi. Kemudian Aristoteles (384-322 SM) sebagai murid

Plato, telah berjasa menulis banyak buku yang berisi berbagai ilmu.

Gambar 3.3

Sokrates

Sumber:

www.philosophypages.com

Antropologi SMA Kelas XII

56

Buku peninggalan Aristoteles yang penting bagi ilmu dan teknologi

antara lain Logika, Biologi, dan Metafisika. Sebenarnya Aristoteles

masih banyak menulis kitab-kitab yang penting dalam bidang politik,

etika, dan estetika.

Pada bidang Biologi Aristoteles telah mempelajari embriologi,

khususnya mengenai perkembangan telur ayam sampai terbentuknya

kepala ayam. Demikian pula anatomi badan hewan sudah diselidiki.

Aristoteles mengamati alam sekitar dengan teliti dan hasilnya

dituliskannya dalam sebuah ensiklopedi. Aristoteles tidak hanya

mempelajari logika dan biologi tetapi juga memikirkan masalah filsafat

dan keagamaan. Untuk jangka waktu yang lama karya-karya

Aristoteles itu dipelajari orang. Pengaruhnya besar sekali, sehingga

selama lebih dari 2000 tahun pikirannya dianut masyarakat. Sebenarnya

tidak semua pikiran Aristoteles itu benar. Pandangannya tentang bumi

dan hubungannya dengan matahari ternyata tidak tepat. Aristoteles

beranggapan bahwa matahari mengitari bumi sesuai dengan asas

geometrisme, padahal bumi yang mengitari matahari (heliosentris).

Salah satu ilmu yang hingga sekarang masih penting ialah ilmu

ukur bidan datar atau planimetri. Ilmu ukur itu disusun secara cermat

oleh Eulid (330 SM) dengan mendasarkan pada definisi, aksioma dan

pembuktian menurut dalil-dalil. Salah satu dalil Eulid yang terkenal

ialah “antara dua titik hanya dapat ditarik dalam satu garis lurus”.

Archimides (287-212 SM) tercatat sebagai penemu hukum alam,

yaitu “benda yang terapung atau terendam dalam air kehilangan berat

sesuai dengan berat air yang dipindahkan”. Arkhimides juga terkenal

sebagai seorang ahli teori yang membuktikan teorinya dengan

percobaan atau eksperimen. Dia adalah juga seorang ahli teknologi,

karena menerapkan sebagian penemuannya pada usaha membuat alat-

alat.

Selanjutnya Ptolemeus (

+ 200 M) juga menyusun peta bumi

sebagaiman dikenalnya pada zamannya itu dengan mencantumkan

5000 tempat berdasarkan koordinat-koordinat yang hingga sekarang

masih berlaku. (Sardiman , 1996: 76)

3) Zaman Pertengahan (31 SM-628 M)

Pada zaman pertengahan oleh para ilmuwan sering dinamakan

Abad Kegelapan

. Hal ini disebabkan perkembangan ilmu pengetahuan

yang sudah ada sejak zaman Yunani-Romawi menjadi terhenti di Eropa.

Pada waktu itu agama Kristen berkembang di Eropa.. Kekuasaan

gereja begitu dominan dan sangat menentukan kehidupan di Eropa.

Semua kehidupan harus diatur dengan doktrin gereja atau hukum dan

ketentuan Tuhan. Gereja tidak memberikan kebebasan berpikir. Hal

ini telah menyebabkan kemunduran bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

57

Apabila di Eropa mengalami

Abad Kegelapan dalam per-

kembangan ilmu pengetahuan,

tetapi di timur, di dunia Islam

mengalami perkembangan.

Perkembangan kekuasaan Islam

di timur (di Asia Barat) telah

membawa perkembangan di

bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Perkembangan ilmu pe-

ngetahuan dan teknologi di dunia

Islam mulai menonjol terutama

setelah terjadi

masa pe-

nerjemahan

yang terjadi pada

tahun 750-850 di masa

kekhalifahan Abasiyah. Pada waktu itu para cendekiawan muslim dan

cendekiawan Barat melakukan penerjemahan karya-karya klasik dari

Yunani, Romawi Kuno, dan Persia. Setelah dipadu dengan pemahaman

terhadap kandungan Al-Qur’an telah melahirkan pemikiran-pemikiran

baru dalam bidang ilmu pengetahuan. Para cendekiawan itu juga

melakukan penyelidikan. Fase ini mendorong perkembangan ilmu

pengetahuan di masa-masa berikutnya.

Pada zaman Islam itu karya-karya Yunani terutama karya

Aristoteles banyak diterjemahkan oleh ahli-ahli Arab, Yahudi dan Per-

sia. Penterjemahan itu kemudian disebarluaskan, sehingga menjadi

dasar perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi di dunia Barat

dewasa ini. Para ahli Islam menaruh perhatian besar terhadap ilmu

kedokteran, ilmu obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, ilmu

tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Demikian pula ilmu pasti

berkembang, terutama sekali perhitungan sistem desimal dan dasar-

dasar aljabar.

TUGAS SISWA

Kecakapan Akademik

Pada masyarakat modern, kita telah memiliki kalender yang digunakan

secara internasional (berlaku sedunia).pada masyarakat Mesir Kuno

telah dikenal pula kalender Sotis yang mempunyai persamaan dengan

kalender masehi yang kita gunakan sekarang ini, hanya terpaut 5 hari.

Coba, carilah informasi tentang kalender Sotis tersebut di berbagai masa

media dan internet, kemudian telitilah bersama teman-temanmu.

Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu!

Gambar 3.4

Ibnu Sina

Sumber:

http://swaramuslim.net

Antropologi SMA Kelas XII

58

Tokoh ahli ilmu Islam itu antara lain ialah Al Khawarizmi (825 M),

yang menyusun buku Aljabar, yang menjadi standar hinga dewasa

ini. Ia juga menegaskan dan memantapkan perhitungan desimal,

dengan mengganti angka Romawi dengan angka Arab seperti yang

dipakai dewasa ini. Penulisan desimal jauh lebih unggul daripada

penulisan angka Romawi. Sebenarnya Al Khawarizmi

mengembangkan perhitungan desimal itu dari para ahli matematika

Hindu seperti Aryabhata (476 M) dan Brahmagupta (628 M). Pada

bidang aljabar Al Khawarizmi menemukan perhitungan akar nega-

tive. Kemudian Omar Khayam (1043-1132), juga seorang ahli sastra

(penyair) dan matematikus. Ia berhasil menemukan pemecahan

persamaan pangkat tiga.

Selama zaman Islam itu, penelitian kimia mulai dirintis, walaupun

mula-mula dimaksudkan untuk percobaan membuat logam emas.

Percobaan itu sendiri tidak pernah berhasil, tetapi efek sampingnya

menumbuhkan ilmu kimia atau al Kimia, umpamanya pembuatan

salmiak yang berguna bagi ilmu kedokteran.

Ilmu kedokteran pada zaman Islam memang mengalami

kemajuan. Nama-nama seperti Al Razi (Razes, 850-923 M), dan Ibnu

Sina (Avicenna, 980-1037 M), menghiasi dunia kedokteran. Ibnu Sina

menulis kitab kedokteran yang sampai tahun 1650 menjadi buku

standar. Abu Qasim juga menulis ensiklopedi kedokteran dan telah

mendalami ilmu bedah.

Ibnu Rusd (Averoes,1126-1198) telah menterjemahkan kitab-kitab

Aristoteles. Pada zaman Islam cabang-cabang ilmu lainnya seperti

astronomi, matematika, dan filsafat juga berkembang. Sebuah peta

yang memuat 70 daerah yang dikenal waktu itu sudah disusun oleh Al

Idrisi (1100-1166).

4) Zaman Modern (658 M-Sekarang)

Perkembangan ilmu pengetahuan di zaman modern didorong atau

diawali dengan berkembangnya zaman Renaissans. Masa ini

merupakan fase lahir dan berkembangnya kembali budaya Yunani -

Romawi Kuno. Perkembangan Renaissance tidak terlepas dari fase

sebelumnya yakni, perkembangan ilmu pengetahuan pada masa

penerjemahan di masa Islam.

Setelah zaman Romawi, ilmu pengetahuan tidak hanya

mengklasifikasikan atau menentukan sesuatu itu termasuk kelas atau

kelompok tertentu, tetapi memahami sesuatu atau benda-benda itu

memiliki susunan dan aturan yang ada hukum-hukumnya.

Leonardo

Pisa

ahli aljabar dari Italia, terus melakukan penyelidikan sehingga

menemukan

tiga akar dari persamaan pangkat tiga.

Ilmu-ilmu

alam terus berkembang. Kemudian tampil ilmuawan-ilmuwan seperti

Copernicus, Galileo, dan Keppler. Mereka telah melakukan penelitian

tentang tata surya.

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

59

Copernicus dan Galileo telah

memantapkan prinsip helio-

sentris (matahari sebagai pusat

tata surya), merombak teori

geosentrisme (bumi sebagai

pusat). Bumi ini bulat, bukan

datar. Francis

Bacon juga merupakan ilmuwan

penting saat itu. Ia telah

mengembangkan ilmu alam dan

kegiatan eksperimental

(empiriame).

Perkembangan di zaman

Renaissans terus bertambah

maju. Memasuki zaman

Aufklarung (zaman Pencehar-

an), perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Orang mulai

mengandalkan kekuatan akal dan meninggalkan dogma-dogma agama.

Fase zaman Aufklarung merupakan fase yang amat penting bagi

perkembangan ilmu pengetahuan.

Para filsuf dan ilmuwan besar pada masa Aufklarung, anatara

lain Issac Newton. Ia telah mengembangkan ilmu pengetahuan alam

berdasarkan prinsip-prinsip matematika. Newton yang mendorong

perkembangan

teori gravitasi, perhitungan Calculus,

dan

Optika.

Tokoh lain, seperti Montesquieu, J.J Rousseau.Dalam

perkembangannya, ilmu pengetahuan seolah-olah tidak dapat

dikendalikan oleh manusia, mengingat begitu cepat kemajuannya.

Aplikasi dari ilmu pengetahuan yang mengembangkan teknologi pun

semakin berkembang. Pada abad ke-20, perkembangan iptek semakin

menakjubkan. Dari zaman atom dan nuklir, berkembang pula teknologi

informasi, komunikasi, telekomunikasi, dan kini kita kenal zaman

komputer dan internet.

Tugas Siswa

1. Deskripsikan tentang pengertian ilmu pengetahuan dan teknologi!

2. Bagaimana pendapat kalian tentang kebudayaan teknologi di Zaman

sekarang?

3. Jelaskam perbandingan antara teknologi dari Zaman-keZaman!

Hasilnya kumpulkan kepada gurumu!

Gambar 3.5

Kota adalah bagian dari inovasi

Iptek dalam masyarakat modern

Sumber:

www.phototempo.com

Antropologi SMA Kelas XII

60

c. Jenis-jenis Iptek

Jenis-jenis Iptek yang berkembang saat ini sudah dapat digunakan

oleh masyarakat. Pada keadaan yang membutuhkan manusia selalu

melakukan inovasi. Misalnya, dalam bidang kesehatan, astronomi,

teknologi, perhubungan,

dan arsitektur. Adapun jenis-jenis Iptek adalah

sebagai berikut.

1) Kesehatan

Dalam bidang kesehatan masalah pelayanan kesehatan,

penyakit, gizi, farmasi, dan kesehatan lingkungan menjadi perhatian

pokok. Untuk itu telah ditingkatkan jaringan informasi ilmu

pengetahuan dan teknologi kesehatan. Disamping itu alat-alat

kedokteran telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Hal ini

sangat mempengaruhi perkembangan kesehatan masyarakat.

Sementara itu, di beberapa rumah sakit tertentu sedang dilakukan

penelitian tentang pemanfaatan RIA

(Radio Immunmo Assay)

, yaitu

suatu alat diagnosa yang menggunakan teknik radioisotope. Dengan

ini maka kesehatan masyarakat semakin meningkat dan angka

kematian semakin menurun.

2) Astronomi

Selama ini sebagian

masyarakat hanya menge-

tahui matahari terbit dari

timur dan tenggelam di

barat, tetapi tidak menge-

tahui ada apa sebenarnya

di dalam matahari atau

bagaimana terbentuknya

matahari. Padahal, sejak

zaman dahulu tata surya

dan matahari merupakan

sesuatu yang vital.

Masih ada sebagian

masyarakat yang memanfaatkan siklus matahari sebagai patokan

untuk bercocok tanam, penunjuk arah, atau patokan waktu. Bahkan

di tengah pesatnya perkembangan teknologi, ilmu falak merupakan

dasar yang diajarkan untuk kepentingan navigasi. Astronomi adalah

ilmu perbintangan.

Kita pernah mendengar astronomi (ahli perbintangan)

berkebangsaan Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus.

Gambar 3.6

Teknologi astronomi untuk

menelaah bumi

Sumber:

Encarta Encyclopedia

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

61

Copernicus sudah berkenalan

dengan ide-ide filosof Yunani

Aristarchus dari Samos (abad

ke-13 SM). Filosof ini

berpendapat bahwa bumi dan

planet-planet lain berputar

mengitari matahari. Coper-

nicus jadi yakin dengan

kebenaran hipotesa “helio-

centris” ini, dan tatkala ia

menginjak usia empat puluh

tahun ia mulai mengedarkan

buah tulisannya diantara

teman-temannya dalam

bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal

gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan

waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat

yang diperlukan untuk penyusunan buku besarnya

De

Revolutionibus Orbium Coelestium

(tentang Revolusi Bulatan

Benda-benda Langit), yang melukiskan teorinya secara terperinci

dan mengedepankan pembuktian-pembuktiannya.

Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa

bumi berputar pada porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi

matahari dan bumi, serta planet-planet lain semuanya berputar

mengelilingi matahari. Aristarchus lebih dari tujuh belas abad

lamanya dari Copernicus sudah mengemukakan persoalan-

persoalan menyangkut hipotesa peredaran benda-benda langit,

adalah layak. Sebab, betapapun Aristarchus sudah mengedepankan

pelbagai masalah yang mengandung inspirasi, namun dia tak pernah

merumuskan teori yang cukup terperinci sehingga punya manfaat

dari kacamata ilmiah. Tatkala Copernicus menggarap perhitungan

matematik hipotesa-hipotesa secara terperinci, dia berhasil

mengubahnya menjadi teori ilmiah yang punya arti dan guna. Dapat

digunakan untuk dugaan-dugaan, dapat dibuktikan dengan

pengamatan astronomis, dapat bermanfaat dibanding dengan teori-

teori terdahulu bahwa dunialah yang jadi sentral ruang angkasa..

Perkembangan Astronomi di Indonesia

Tanggal 7 Juni 1928 – tujuh puluh delapan tahun lalu terjadi

peristiwa penting dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan

alam di Indonesia.

Gambar 3.7

Satelit adalah hasil

teknologi astronomi

Sumber:

Encarta Encyclopedia

Antropologi SMA Kelas XII

62

Peristiwa di Lembang itu, sebuah desa di pegunungan sebelah

utara Bandung, adalah tempat peresmian pemakaian teropong

bintang besar, refraktor ganda Zeiss yang berdiameter 60 cm,

di Observatorium Bosscha..

Kegiatan di Observatorium Bosscha telah banyak dimulai

bahkan sebelum teropong besar Zeiss berfungsi tahun 1928,

berupa program pengamatan dengan teropong lebih kecil yang

sudah berjalan aktif. Program utama yang dijalankan adalah

pengamatan sejumlah besar bintang ganda, survey bintang dalam

Galaksi Bima Sakti di langit selatan, pengamatan bintang variable,

dan kerja sama dengan Dinas Topografi dalam studi geografi.

Menjelang tahun 1950, di bawah koordinasi Dr GB van

Albada, berbagai aktifitas kembali berlangsung di Observatorium

Bosscha termasuk keikutsertaannya dalam pendidikan ilmu

pengetahuan alam di ITB (dulu FIPIA-UI). Program utama

masih tetap studi bintang ganda. Perhatian dari para astronom

internasioanal pun berdatangan (termasuk dari Hertzprug dan

Russel, dua nama besar dalam astrofisika), dan hal ini sangat

membantu perkembangan dunia astronomi di Indonesia

selanjutnya.

Dengan berlangsungnya proses peralihan ke Pemerintah

Republik Indonesia, putra-putri Indonesia meneruskan kegiatan

penelitian dan pendidikan astronomi di Observatorium Bosscha,

yang sejak tahun 1951 bersama-sama Departemen Astronomi

berada di bawah naungan ITB. Topik penelitian berkembang

dari Astrofisika Bintang, Studi Galaksi Bima Sakti, Studi Tata

Surya, sampai Kosmologi.

Observatorium Bosscha memang memilki sejarah dan peran

unik. Sebagai satu-satunya observatorium besar di Indonesia,

dan bahkan untuk beberapa lama di Asia Tenggara, membuat

observatorium ini menjadi salah satu penegak ilmu astronomi di

Indonesia. Di dalam perkembangan selanjutnya, dengan

meluasnya kegiatan astronomi di Indonesia, Observatorium

Bosscha diupayakan tetap menjadi pusat astronomi, sebagai situs

ilmiah yang keutuhan dan nilainya selalu terlindungi, serta

merupakan sumber informasi astronomi bagi masyarakat.

Ketakjuban manusia akan keindahan langit dan kerendahan

hati untuk selalu bertanya akan tempatnya di semesta yang maha

luas, membuat kehadiran astronomi diperlukan. Karenanya selalu

besar harapan akan berlanjutnya dukungan terhadap kehadiran

observatorium ini untuk kemajuan astronomi di Tanah Air. (

http:/

www.geocities.com

)

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

63

DISKUSI SISWA

Kecakapan Personal

Diskusikan dengan kelompok belajarmu tentang:

1. Tahap-tahap perkembangan Iptek

2. Perkembangan Astronomi

3) Teknologi

Berbagai

penemuan di bidang

teknologi telah me-

ndorong majunya

infomasi dan tekno-

logi. Setelah James

Watt menemukan

mesin uap, maka

Friedrich Konig

(orang Jerman) me-

ngembangkan mesin

cetak dengan tena-

ga. Kemudian ber-

kembanglah cetak-

mencetak berbagai

berita dan pesan dengan menggunakan mesin ketik. Mesin ketik

yang pertama kali dipatenkan adalah rancangan tiga orang Amerika

yaitu

Christoper L. Sholes, Samuel Soule

, dan

Carlos Glidden

(1868).

Dunia elektronik semakin maju. Hal ini telah membuka babak

baru bagi kegiatan komunikasi. Hal ini dimulai tahun 1840 sewaktu

F.B. Morse menemukan telegram listrik. Sejak saat ini mulai

komunikasi jarak jauh dengan tepat. Tahun 1876

Alexander Gra-

ham Bell

menemukan telepon. Tahun 1864

Clark Maxwell

menemukan toeri bahwa gelombang elektromagnetik dapat

merambat dalam ruang hampa. Tahun 1895,

Guilerino Marconi

menggabungkan pemenuan Maxwell dan hasil percobaan Hertz

untuk mengirimkan pesan melalui ruang hampa yang disebut

tele-

gram tanpa kabel

, yang kemudian dikenal dengan

radio

.

Tahun 1906 bertepatan dengan malam Natal sebagai pengganti

pengiriman kode Morse, pemancar radio yang pertama kali dibuat

untuk menyiarkan lagu-lagu Natal. Berikutnya gambar bergerak

dan teknologi pemancar radio digabung, sehingga tercipta

televisi.

Gambar 3.8

Salah satu teknologi komunikasi

Sumber:

Bank gambar penerbit

Antropologi SMA Kelas XII

64

Vladimir K. Zworykin

ahli fisika kelahiran Rusia telah

mendemonstrasikan televisi elektronik pertama kali pada tahun 1928.

Teknologi informasi komunikasi terus berkembang. Tahun 1960

ketika

Echo I

, berhasil menerima gelombang radio dari bumi dan

memancarkannya kembali ke bumi. Sejak itu mulai diluncurkan satelit

ke ruang angkasa. Dengan ini maka komunikasi melalui satelit

berkembang di dunia

4) Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan.

Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang

keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu

perencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga

ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur

juga merujuk pada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Menurut

Vitruvius di dalam bukunya De Architectura ( yang merupakan sumber

tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang

baik haruslah memiliki Keindahan/Estetika (Venustas), Kekuatan

(Firmitas), dan Kegunaan/Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan

bahwa keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut,

dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya.

Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangn

fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa

unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur

estetika maupun psikologis.

Gambar 3.9

Bentuk temuan arsitektur di era sekarang lebih memtingkan

teknologi daripada estetika

Sumber:

Encarta Encyclopedia

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

65

Bangunan adalah produksi manusia yang paling kasat mata.

Namun, kebanyakan bangunan masih dirancang oleh masyarakat

sendiri atau tukang-tukang batu di negara-negara berkembang, atau

melaui standar produksi di negara-negara maju. Arsitek tetaplah tersisih

dalam produksi bangunan. Keahlian arsitek hanya dicari dalam

pembangunan tipe bangunan yang rumit, atau bangunan yang memiliki

makna budaya/politis yang penting. Dan inilah yang diterima oleh

masyarakat umum sebagai arsitektur. Peran arsitek, meski senantiasa

berubah, tidak pernah menjadi yang utama dan tidak pernah berdiri

sendiri.

DISKUSI SISWA

Kecakapan Personal

Dewasa ini di sekitar kita banyak terjadi kompleks/ perumahan atau

Real Estate yang memiliki corak yang berbeda-beda, tetapi kesannya

sangat artistik bila dilihat dari segi arsitekturnya. Cobalah kalian amati

gaya arsitektur dari perumahan-perumahan yang ada di sekitar kalian.

Dari pengamatan tersebut coba diklasifikasi/ dikelompokkan masuk

arsitek gaya Gothikkah atau Spanyol?atau yang lain? Hasilnya

kumpulkan kepada gurumu!

B. Perkembangan Sistem Informasi dan Komunikasi

serta Perhubungan

1. Sistem Informasi dan Komunikasi

1) Pengertian Informasi dan Komunikasi

Informasi adalah keterangan

berupa suara, isyarat, tulisan atau

mungkin cahaya yang dengan cara

tertentu dapat diterima oleh pihak

penerima informasi. Penerima

informasi dapat berupa makhluk

hidup, tetapi juga dapat berupa mesin.

Informasi sebenarnya merupak-

an satu tahapan dari pengertian dan

proses komunikasi. Di dalam

komunikasi ada penyampai pesan

(komunikator)

dan penerima pesan

(komunikan)

. Untuk itu diperlukan

media.

Gambar 3.10

Kentongan sebagai

A

lat penyampai informasi

Sumber:

http://mputantular.tripod.com

Antropologi SMA Kelas XII

66

Di dalam proses komunikasi, pesan disampaikan dari komunikator

kepada komunikan setelah menerima pesan, kemudian memberikan

pesan itu kembali kepada pihak komunikator. Hal ini berarti terjadi

hubungan timbale balik antara penyampai dan penerima pesan.

Sedangkan informasi prosesnya hanya berlangsung satu arah, yakni

hanya dari penyampai ke penerima pesan.

Dalam pengertian yang lebih luas, informasi dapat diartikan

penambahan pengetahuan bagi bagi penerima. Hal ini sesuai dengan

pengertian

informasi

dalam bahasa Inggris yang berasal dari kata

informar

(dari bahasa Latin) yang berarti membentuk melaui

pendidikan.

Mengenai tinggi rendahnya nilai atau makna informasi sangat

tergantung pada digunakan atau tidaknya infomasi itu oleh penerima.

Tidak semua informasi dapat diterima oleh sasaran (penerima). Hal

ini terjadi karena berbagai kemungkinan, bisa timbul dari suatu proses

penyampaian informasi. Misalnya pihak penyampai sedang tidak

konsentrasi, kesehatan terganggu, dan lingkungan tidak mendukung.

Sementara itu, kalau dinilai dan ditafsirkan bermanfaat bagi penerima,

informasi dapat dikatakan baik dan dapat mengurangi atau bahkan

meniadakan ketidakpastian. Dengan demikian masalah yang ada dapat

terpecahkan, sehingga tidak terlalu barat. Sebaliknya, informasi juga

menimbulkan keresahan.

Contoh ketika terjadi gempa bumi di Yogyakarta, kira-kira satu

jam kemudian muncul berita bahwa terjadi tsunami, air laut sudah

mencapai beberapa kilometer dari pantai.

Komunikasi adalah transportasi informasi antar orang atau

antarkelompok orang. Komunikasi berpangkal pada istilah

communicare

berarti

berpartisipasi

,

memberitahukan

atau

menjadi

milik bersama

. Jadi, dari arti tersebut mengandung pengertian

memberitahukan berita atau pesan, pengetahuan, pikiran-pikiran

Gambar 3.11

Setiap teknologi akan bermanfaat bagi umat

Sumber:

www. atmajaya.ac.id

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

67

dengan maksud untuk menggugah partisipasi agar yang diberitahukan

itu dipahami bersama antara si penyampai berita dengan si penerima.

Dan begitu sebaliknya jawaban si penerima dipahami si penyampai.

Inilah yang dimaksud dengan hubungan timbal balik atau informasi

dua arah.

Komunikasi dapat berlangsung dalam bentuk penyebarluasan

berita lewat suara, isyarat, tulisan, gambar, dan lambang-lambang

tertentu atau media lainnya yang bisa berperan sebagai media atau

saluran. Dilihat dari segi subjeknya, komunikasi dapat berlangsung

antara seorang dengan seorang dan antara seorang dengan kelompok

orang. Kemudian komunikasi orang dengan orang secara aktif akan

terjadi komunikasi pribadi. Penyebaran informasi atau komunikasi yang

membawa pesan untuk orang banyak merupakan jenis komunikasi

massa. Dalam hal ini jelas bahwa antara informasi dan komunikasi

tidak dapat dipisah-pisahkan. Penyampaian informasi cenderung akan

terjadi proses komunikasi. Di samping istilah informasi dan komunikasi,

ada juga istilah

telekomunikasi

. Adanya telekomunikasi berawal dari

kebutuhan untuk saling tukar informasi atau komunikasi antara manusia

dengan manusia lain tetapi terhalang oleh jarak. Oleh karena rintangan

jarak maka manusia tidak dapat bertemu muka, suaranya tidak dapat

mencapai telinga orang lain (lawan bicara), maka dicari jalan untuk

mengatasi jarak tersebut dengan teknologi. Dengan demikian terjadilah

telekomunikasi.

2) Perkembangan Informasi dan Komunikasi

Sesuai dengan perkembangan teknologi , maka sistem informasi

dan komunikasi di Indonesia mengalami perkembangan pesat, apalagi

yang menyangkut komunikasi massa. Buku, surat kabar, majalah, siaran

radio, dan televisi merupakan media massa yang sangat populer.

Sekalipun demikian, alat tradisional berupa kentongan, kadang-kadang

masih digunakan.

Beberapa sarana informasi dan komunikasi modern di Indonesia

dapat diterangkan sebagai berikut:

a) Radio

Radio adalah alat komunikasi yang memanfaatkan gelombang

elektromagnetik sebagai pembawa pesan yang dipancarkan

melalui udara dengan kecepatan mirip kecepatan cahaya. Proses

penyampaian pesan memerlukan dua sarana utama, yakni sebuah

pengirim pesan yang lazim disebut

pemancar radio

dan sebuah

penerima disebut

penerima radio.

Teknologi keradioan bermula

dari penemuan

Guilerino Marconi

dari Italia yang membuat alat

telegraf tanpa kawat yang kemudian memacu perkembangan ilmu

telekomunikasi radio. Sejak itu, ilmu telekomunikasi radio

berkembang seiring dengan perkembangan ilmu elektronika.

Antropologi SMA Kelas XII

68

Selanjutnya,

James Clerk Maxwell

juga telah meletakkan dasar-

dasar teknik komunikasi radio. Tahun 1864 ia mengemukakan

teori elektromagnetisme dengan pendekatan matematis.

Berikutnya, ahli lain mengembangkan perangkat pembangkit

gelombang elektromagnetik.

Alat komunikasi massa yang berupa radio sangat popular

dan memasyarakat di Indonesia. Dilihat dari perkembangannya,

siaran radio di Indonesia sudah dimulai sejak zaman penjajahan

Belanda. Ketika pecah Perang Dunia I, pemerintah Hindia

Belanda dan Kerajaan Belanda merasakan perlunya ada

hubungan yang cepat antara kedua wilayah itu (Indonesia dan

negeri Belanda). Hal ini terutama untuk menyampaikan peratuaran

pemerintah dan berita, baik yang bersifat biasa maupun yang

rahasia. Untuk sangat diperlukan adanya radio. Sejak itulah timbul

semangat

keradioan

di kalangan orang-orang Belanda di negeri

jajahan. Dengan bantuan Jawatan pos, telepon dan telegraf,

Belanda mendirikan pemancar-pemancar, misalnya di Bandung.

b) Televisi

Di Indonesia, televisi merupakan alat komunikasi yang sangat

efektif.

(1) Pertumbuhan dan Perkembangan Televisi

Salah satu sistem televisi mula pertama diperkenalkan oleh

George Carey

, sekitar tahun 1875. Televisi ini dikenal dengan

televisi mekanis.

Tahun 1884 menyusul

Paul Nipkon

juga

mengembangkan televisi denagn cakram berputar.

Gambar 3.12

Televisi adalah teknologi yang dapat memberikan dampak

negatif bagi perilaku budaya masyarakat

Sumber:

Dokumen penerbit

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

69

Perkembangan sistem televisi secara langsung maupun tidak

langsung sangat dibantu oleh penemuan-penemuan alat elektronik,

antara lain penemuan tabung sinar katode oleh

K.F. Braun

pada

tahun 1904, penemuan kode tabung hampa oleh

I.A. Fleming

dan penemuan triode tabung hampa oleh

Lee De Forest

pada

tahun 1906. Penemuan-penemuan ini kemudian memunculkan

televisi.

Pada tahun 1926

Baird

untuk pertama kali berhasil

mendemonstrasikan televisi yang dipancarkan secara listrik.

Sekalipun gambarnya belum begitu sempurna, tetapi itulah televisi

modern pertama. Setelah itu, kemudian diadakan penyempurnaan-

penyempurnaan. Dikembangkanlah sistem

televisi elektronik.

Hal ini mulai dikembangkan pada tahun 1932. Tahun 1935 sudah

dilakukan penyiaran-penyiaran televisi, misalnya di Jerman, terus

berkembang di Amerika dan Negara-negara Eropa yang lain,

Bahkan Bred, Bell dan Frank Gray, masing-masing telah mencoba

mengembangkan sistem pemancaran televisi warna.

(2) Perkembangan Televisi di Indonesia

(a) TVRI

Indonesia tidak ingin ketinggalan dalam bidang informasi dan

komunisi dengan media televisi. Mulailah dirintis penyiaran melalui

televisi, yang kemudian disebut dengan TVRI (Televisi Republik

Indonesia).

Munculnya siaran televisi di Indonesia, mula pertama didorong

oleh keinginan pemerintah untuk meliput acara Asian Games IV

di Jakarta pada tahun 1961. Didorong oleh keinginan itu, maka

pemerintah membentuk Panitia Persiapan Televisi yang dipimpin

oleh R.M. Sunaryo (Direktur Urusan Teknik Jawatan radio)

sebagai wakil.

Di bawah naungan Panitia Pelaksana Asian Games IV, TVRI

pada tanggal 17 Agustus 1962, melakukan siaran perdananya.

Waktu itu TVRI meliput upacara peringatan Proklamasi

Kemerdekaan RI.

(b) Televisi Swasta

Media televisi terus berkembang dam sangat populer di

kalangan rakyat Indonesia. Bahkan dalam perkembangannya di

samping TVRI, juga muncul televisi-televisi swasta. Untuk

menopang dana, televisi swasta diizinkan menyiarkan iklan. Televisi

swasta hanya berbentuk siaran saluran terbatas, maksudnya

siaran tidak begitu saja dapat diterima di setiap TV, tetapi kalau

ingin melihat siaran televisi swasta para pemirsa harus memiliki

dekader di pesawat penerima.

Antropologi SMA Kelas XII

70

Pada tanggal 24 Agustus 1989, Presiden Soeharto

meresmikan TV swasta pertama, yang dikelola oleh PT RCTI

(Rajawali Citra Televisi Indonesia) di Jakarta. Kemudian, tanggal

24 Agustus 1990 mengudara pula televisi swasta yang kedua

yang diselenggarakan oleh PT Surabaya Citra Televisi yang

kemudian berubah nama SCTV (Surya Citra Televisi) di Surabaya.

Pada tahun 1990, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan

baru di bidang penyiaran televisi. Perusahaan swasta PT CTPI

(Cipta Televisi Pendidikan Indonesia) diberi izin untuk menyiarkan

mata acara khusus pendidikan dengan nama TPI (Televisi

Pendidikan Indonesia). Siaran pendidikan diresmikan oleh

Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1991. Siarannya

dilangsungkan pada pagi hari. Juga diizinkan melakukan siaran

iklan selama tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan.

Peralatan mula-mula menggunakan perlengkapan milik

TVRI, sebelum menyelesaikan pembangunan gedung studio dan

pemancarnya sendiri. Kemudian muncul pula televisi swasta

Indosiar, Lativi, Trans TV, Trans 7, Global TV, dan TV swasta

lainnya. Dengan perkembangan televisi baik pemerintah (TVRI)

maupun televisi swasta telah semakin memasyarakatkan media

televisi. Bahkan siaran-siarannya semakin menarik masyarakat.

Televisi telah tampil sebagai sarana informasi dan komunikasi

yang sangat efektif.

Menjamurnya TV swasta dengan berbagai program yang

dutayangkan, ternyata telah banyak mengubah perilaku dan

budaya masyarakat, termasuk masyarakat di tingkat pedesaan.

Di satu sisi, masyarakat semakin luas wawasan pengetahuannya

namun di sisi lain budaya masyarakat Indonesia yang dikenal

sebagai budaya Timur, secara perlahan-lahan telah berubah

cenderung mengikuti budaya Barat yang bisa jadi bertentangan

dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan norma-

norma agama. Siaran-siaran radio, tayangan televisi dan gambar-

gamabr di media cetak, ternyata ada yang telah mendorong untuk

melakukan kegiatan pelecehan dengan berbagai bentuk. Begitu

pula pada tatanan moral televisi kurang memberikan sesuatu yang

baik.

Diskusi Siswa

Kecakapan Sosial

Diskusikan dengan teman-temanmu mengenai:

1.

beberapa televisi swasta di Indonesia yang kamu ketahui?

2.

program apa yang paling kamu senangi?

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

71

3) Sistem Transportasi dan Sarana Perhubungan

Sesuai dengan keadaan Negara Indonesia, terdiri dari banyak

pulau, maka dikembangkan sistem transportasi, baik darat, udara,

maupun laut. Di samping kelengkapan sarana prasarananya, juga

dituntut sistem transportasi yang nyaman, cepat, dan aman. Oleh karena

itu dari Pelita ke Pelita sarana dan prasarana perhubungan terus

diusahakan untuk ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya.

Dengan ditingkatkannya sarana-prasarana perhubungan baik

kuantitas maupun kualitasnya, maka dengan lancar dapat

menghubungkan daerah satu dengan daerah yang lain. Hal ini telah

mendekatkan dan mengakrabkan daerah yang satu dengan daerah

yang lain.

Peningkatan pembangunan di bidang perhubungan juga telah

meningkatkan peranan dan fungsi perhubungan dalam memberikan

keanekaragan jasa dengan pola pelayanan yang semakin seimbang,

terpadu dan saling mengasihi, sehingga distribusi hasil produksi ke

seluruh wilayah tanah air dapat berjalan lancar dan aman.

Upaya peningkatan efesiensi dan efektivitas penyediaan jasa

perhubungan juga telah dilakukan dengan penyempurnaan peraturan-

peraturan di bidang perhubungan, pengelolaan, dan kelembagaan.

Dengan ini diharapkan keandalan dan mutu pelayanan pada

masyarakat dapat ditingkatkan, tanpa harus dihambat oleh berbagai

pungutan liar. Pemerintah juga diharapkan dapat menyediakan alat

transportasi dalam jumlah yang cukup, sehingga tidak menimbulkan

masalah bagi masyarakat, misalnya masa-masa liburan sekolah dan

lebih-lebih pada situasi Idul Fitri.

Tetapi juga teknologi perhubungan juga akan mengalami hal-hal

yang sangat membahayakan bagi umat manusia. Kelengahan akan

manusia menyebabkan banyak kecelakaan dibidang transportasi yang

banyak memakan korban jiwa.

Gambar 3.13

Teknologi transportasi demikian yang selalu dilakukan

inovasi oleh penciptanya

Sumber:

www.speedcare.yeah.net

Antropologi SMA Kelas XII

72

a) Perhubungan Darat

(1) Angkutan Jalan Raya

Perhubungan dan angkutan darat merupakan sektor yang sangat

dominan bagi masyarakat umum. Sebab angkutan darat relatif lebih

murah. Untuk itu upaya peningkatan sarana dan prasarana terus

dilakukan.

Untuk prasarana jalan, sasaran utama kebijaksanaan

pembangunan adalah peningkatan kemampuan struktur serta

kapasitas jalan secara bertahap dan menyebar yang disesuaikan

dengan pertumbuhan lalu lintas yang ada di masing-masing daerah.

Pembangunan ini juga disesuaikan dengan kemampuan dana dan

daya yang tersedia. Untuk mendukung kebijaksanaan tersebut

dilaksanakanlah program-progam rehabilitasi dan pemeliharaan

jalan, peningkatan jalan dan jembatan serta pembangunan jalan dan

jembatan baru.

Sarana angkutan semakin meningkat jumlahnya. Jadi, dengan

adanya jalan-jalan yang baik telah mendorong perusahaan angkutan

untuk meningkatkan sarana angkutan. Sebagai contoh peningkatan

kendaraan bus DAMRI. Armada bus DAMRI sudah berhasil

diremajakan tahap demi tahap guna melayani angkutan sampai

daerah terpencil.

(2) Angkutan Kereta Api

Pelaksanaan pembangunan di sektor angkutan kereta api

terutama dilakukan dengan rehabilitasi serta peningkatan prasarana

dan sarana. Jalan-jalan kereta api direhabilitasi dan memfungsikan

stasiun-stasiun kereta api yang ada secara efektif. Juga

memperbaiki, meremajakan dan menambah jumlah gerbong serta

meningkatkan mutu peralatan.

Perbaikan dan peningkatan mutu peralatan kereta api ternyata

memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Pelayanan

angkutan kereta api dapat diperluas dan mutunya dapat ditingkatkan.

Khusus yang menyangkut transportasi manusia telah

diselenggarakan perjalanan kereta api baru di seluruh Indonesia.

Misalnya ada kereta Bima I dan Bima II, Mutiara Utara, Mutiara

Selatan, dan Senja Utama. Kemudian juga telah diresmikan kereta

api Parahiyangan untuk jurusan Jakarta-Bandung. Kemudian, ada

kereta api listrik Jabotabek, Patas, Sriwijaya untuk Tanjungkarang-

Kertapati, Lancang Kuning untuk Tanjung Balai-Medan, dan lain-

lain.

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

73

Di samping itu juga dioperasikan berbagai macam kereta ekonomi,

dan dalam perkembangan sekarang telah dioperasikan kereta api

eksklusif. Dalam perkembangan terakhir ini, telah dioperasikan

kereta api cepat, Jakarta-Surabaya yang hanya ditempuh sekitar 9

jam.

Kereta api juga dikembangkan sebagai alat angkut barang hasil

produksi pertanian, perkebunan, industri, dan pertambangan. Seiring

dengan meningkatnya hasil-hasil pembangunan, maka kereta api

barang juga terus ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya.

b)

Penyebrangan dan Transportasi Laut

Sesuai dengan keadaan Indonesia yang berpulau-pulau, maka

kegiatan penyebrangan dan transportasi angkutan laut menjadi

semakin penting. Oleh karena itu, pembangunan si bidang

perhubungan laut diharapkan dapat memperlancar arus barang

dan penumpang antarpulau. Pelayaran dalam maupun luar negeri

untuk memajukan kegiatan perdagangan ekspor maupun impor

dan pemerataan pemabangunan terus ditingkatkan. Untuk

kepentingan itu maka terus ditingkatkan jumlah dan kualitas

sarana-prasarana perhubungan laut. Selain itu juga diusahakan

peningkatan efisiensi pengelolaan agar dapat meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan

misalnya rehabilitasi., penggantian dan penambahan sarana-

prasarana seperti armada pelayaran, fasilitas pelabuhan,

pengerukan alur pelayaran dan penyeberangan, keselamatan

pelayaran, kesyahbandaran, telekomunikasi, navigasi, serta

fasilitas pengamanan laut dan pantai.

c) Transportasi Udara

Seiring dengan

kemajuan zaman,

transportasi udara

ternyata semakin

berkembang. Sampai

tahun keempat

Repelita IV, usaha

untuk melakukan

rehabilitasi dan

peningkatan sarana-

prasarana

perhubungan udara,

terus dilakukan. Beberapa usaha peningkatan itu, misalnya

peningkatan kemampuan landasan udara, peningkatan peralatan

keselamatan penerbangan dan penambahan sarana angkutan.

Gambar 3.14

Bandara adalah hasil kebudayaan

manusia di bidang transportasi udara

Sumber:

http://mputantular.tripod.com

Antropologi SMA Kelas XII

74

Dengan upaya rehabilitasi dan peningkatan tersebut akan

meningkatkan frekuensi penerbangan.

Perkembangan jasa angkutan udara dalam negeri dapat

dilihat antara lain dari peningkatan baik jumlah penumpang

maupun barang. Jumlah penumpang yang diangkut cenderung

meningkat.

Untuk meningkatkan hubungan udara dengan daerah-daerah

terpencil, dikembangkan pelayanan angkutan udara perintis.

Angkutan udara perintis telah menggunakan pesawat DHC-6/

Twin Otter dan pesawat C-212/Cassa. Angkutan untuk perintis

cenderung meningkat.

Dengan adanya kemajuan dalam bidang transportasi ini, jelas

membawa kelancaran dalam perekonomian masyarakat.

Kemajuan dalam bidang ekonomi merupakan perubahan dalam

bidang sosial dan kebudayaan

.

Tugas Siswa

1. Sebutkan beberapa sarana transportasi yang ada di Indonesia!

2. Uraikan pengalaman perjalananmu yang pernah kamu alami!

3. diantara beberapa jenis alat transportasi, mana yang paling kamu senangi?

Gambar 3.15

Kesenjangan sosial akibat dari penemuan teknologi yaitu

munculnya tempat kumuh di perkotaan

Sumber:

www.phototempo.com

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

75

C. Dampak Iptek Terhadap Masyarakat dan Budaya

Setempat

Penerapan Iptek dalam pembangunan telah meningkatkan kehidupan

masyarakat dan memajukan kehidupan bangsa dan negara di berbagai sektor. Namun

harus disadari di balik semua itu ada dampak-dampak negatifnya terhadap lingkungan

hidup. Yang dimaksud lingkungan hidup dalam hal ini adalah menyangkut lingkungan

alam, lingkungan sosial dan budaya. Lingkungan alam adalah segala kondisi alam

baik yang organik maupun anorganik (tumbuh-tumbuhan, binatang, air, tanah, batuan,

udara, dan lain-lain). Sedangkan lingkungan sosial adalah semua manusia yang ada

di sekitar, baik perorangan maupun kelompok ( misalnya keluarga, teman

sepermainan, tetangga, dan teman sekerja). Kemudian juga menyangkut lingkungan

budaya, yakni hal-hal yang berkaitan dengan karya cipta dan hasil perbuatan atau

tingkah laku manusia misalnya yang menyangkut gagasan, norma, kepercayaan,

adat istiadat, pakaian, rumah, dan lain-lain.

1. Perubahan Tata Nilai

Berbagai penemuan teknologi telah membawa perubahan yang begitu

cepat dalam tata kehidupan masyarakat. Perubahan itu antara lain cara

orang bekerja, gaya hidup, dan tata nilai masyarakat.

Berbagai penemuan dan penerapan teknologi telah membuka fase

industrialisasi. T

eknologi dan industrialisasi cenderung mempercepat tempo

kehidupan, pengangkutan serba cepat, dan komunikasi secepat kilat.

Ciri masyarakat industrialis akan samgat tergantung pada produk

teknologi. Ketergantungan ini telah mendorong pada pilihan-pilihan yang

terkait dengan reward (keuntungan) dan cost (biaya). Untuk mencapai

kesejahteraan hidup, orang cenderung untuk mendapatkan keuntungan dan

memperkecil biaya. Hal ini telah mengarahkan manusia ke dalam paham

materialisme. Akibatnya, ketergantungan manusia terhadap sesamanya

semakin berkurang. Ikatan sosial tradisional akan semakin luntur dan beralih

pada ikatan kepentingan dengan pertimbangan untung dan rugi. Muncullah

tata nilai budaya yang individual materialistik. Nilai-nilai kegotongroyongan,

terutama di lingkungan masyarakat kota mulai melemah.

2. Adanya Kesenjangan Sosial

Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka

lapangan kerja. T

etapi juga memunculkan kesenjangan sosial di masyarakat.

Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi

konglomerat, tetapi juga ada kelompok masyarakat yang tidak memiliki

ketrampilan. Mereka yang tidak menguasai teknologi akan semakin

ketinggalan dan hidup miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang begitu

dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan

sosial dan kerawanan keamanan.

Antropologi SMA Kelas XII

76

3. Merosot dan Rusaknya Lingkungan Alam

Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk, dan penerapan

Iptek yang kurang bijaksana telah menimbulakan kemerosotan kualitas

lingkungan alam. Bahkan tidak hanya merosot, tetapi juga mulai timbul

kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah

lingkungan yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan

alam, sebagai berikut:

a

) Kemerosotan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Alam

Merosotnya kualitas dan kuantitas sumber daya alam itu terjadi

antara lain karena pemanfaatan lingkungan alam yang berlebihan

melampaui kemampuan, sehingga alam itu sulit dipulihkan..

Perkembangan Iptek dipacu untuk mengejar keuntungan dan

kesejahteraan diri manusia itu sendiri. Hal ini telah mendorong berbagai

praktek teknologi yang mengeksploitasi sumber daya alam secara

kurang bertanggung jawab, karena semata-mata untuk kemewahan.

Akibatnya, sumber daya alam kita menjadi menipis.

Kualitas sumber daya yang mengalami kemunduran cukup parah

adalah sumber daya air. Di berbagai wilayah, baik air tawar maupun

air laut mulai mengalami pencemaran, misalnya karena tercampur

dengan logam berat, adanya bakteri coli dan tinja. Sumber air tanah

juga mulai tercemar oleh campuran air laut. Sebagai contoh di Jakarta

sudah meresap sejauh 5-8 km dari pantai (jadi sudah sampai sekitar

Monas).

b) Pencemaran oleh Limbah dan Bahan Berbahaya

Terjadi pencemaran pada berbagai sumber daya alam telah

menurunkan fungsi dari sumber alam, seperti air, udara, tanah, dan

bahan makanan. Pencemaran ini disebabkan oleh limbah, terutama

dari kawasan industri. Yang paling dikhawatirkan adalah penggunaan

bahan kimia yang berbahaya, seperti industri pestisida dan timbulnya

limbah B3 (bahan beracun berbahaya) dari kawasan industri.

c) Meningkatnya Lapisan Gas CO2 dan Kenaikan Suhu Bumi

Akibat adanya dampak kamar kaca telah menyebabkan

menebalanya lapisan gas CO2 yang menyelubungi bumi. Gas ini

berasal dari penggunaan energi minyak, batu bara, dan gas. Panasnya

gas yang menyelimuti bumi bisa berakibat meningkatnya suhu bumi

atau perubahan iklim. Oleh karena bumi begitu panas dapat

menimbulakan kebakaran hutan.

Menurut perkiraan dalam 50 tahun yang akan datang suhu bumi

akan meningkat 1-3 derajat celcius di khatulistiwa dan 7 derajat celcius

di kedua kutub. Akibatnya, gunung-gunung es di kutub akan mencair.

Permukaan air laut naik dan dapat menenggelamkan daerah-daerah

di pinggir laut. Sementara, daerah yang kering akan menjadi semakin

kering.

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

77

d) Adanya Hujan Asam

Industri, khususnya pengeboran logam, pembangkit listrik batu

bara dan penggunaan energi minyak, batu bara dan gas telah

mengeluarakan berton-ton SO2, NO2, dan CO2. Hal ini akan berakibat

turun hujan yang bersifat asam. Air hujan dengan kadar keasaman

yang tinggi itu akan merusak hutan, menyebabkan berkaratnya benda-

benda logam (jembatan, rel). Bahkan bangunan dari beton, marmer

menjadi cepat rusak.

e) Lubang Lapisan Ozon

Lapisan tipis ozon (O3) pada

ketinggian +-30 km di atas bumi

telah makin menipis. Bahkan di

beberapa tempat telah menjadi

rusak (berlubang). Padahal

lapisan ozon berfungsi menahan

99% dari radiasi sinar ultra vio-

let yang berbahaya bagi

kehidupan. Lapisan ozon ini rusak

karena bahan kimia, gas

penyemprot minyak wangi, dan

mesin pendingin. Akibat rusaknya

lapisan ozon dapat menimbulkan

kanker kulit, kerusakan mata, dan

kerusakan tanaman budidaya.

f) Adanya Bencana Alam Banjir

Bencana banjir terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli

dengan kelestarian lingkungan. Hanya karena ingin mengejar

keuntungan, maka manusia telah melakukan penebangan hutan tanpa

terkendali. Demi kepentingan bisnis, daerah-daerah jalur hijau berubah

menjadi berbagai bangunan.

4. Kekhawatiran Manusia terhadap Persenjataan Kimia dan Nuklir

Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk

mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir

.

Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia.

5. Berkembangnya Kenakalan Remaja dan Kriminalitas

Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya

globalisasi. Dengan berbagai macam media, setiap orang termasuk para

remaja mudah kena pengaruh nilai budaya lain, termasuk tingkah laku

kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah

satu media yang sangat besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan

manusia pada umumnya.

Gambar 3.16

Terjadinya tindak kriminal

akibat kemajuan teknologi terjadi pada

aktivitas masyarakat dijalan raya

Sumber:

www.phototempo.com

Antropologi SMA Kelas XII

78

Muncullah kenakalan remaja antara lain karena adanya pengaruh dari luar

melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga berbagai

bentuk kriminalitas juga dipengaruhi oleh media massa.

Demikian uraian mengenai dampak penerapan IPTEK terhadap

lingkungan hidup. Jadi, jelas penerapan IPTEK memiliki banyak keuntungan,

tetapi juga ada dampak negatif yang harus dicari jalan pemecahannya.

Selain dampak positif, perkembangan sistem informasi, komunikasi,

dan transportasi juga memiliki dampak yang negatif.

Dengan adanya media informasi, komunikasi, dan transportasi ternyata

telah membawa pengaruh nilai-nilai sosial budaya luar yang mulai menggeser

budaya bangsa klasik yang adi luhung. Kehidupan individualistik mulai

berkembang dan menggeser nilai-nilai kekerabatan dan gotong royong

sebagian rakyat Indonesia.

Dengan semakin berkembangnya alat transportasi, juga menimbulkan

dampak negatif. Semakin banyaknya kendaraan bermotor telah

menimbulkan polusi, sehingga mengurangi kenyamanan, menganggu

kesehatan setiap pemakai jalan, sering menimbulkan kecelakaan.

Diskusi

Diskusikan dengan teman-temanmu serta gurumu mengenai :

1.

Dampak positif dan negatif televisi terhadap perkembangan

kebudayaan Indonesia.

2.

Apa usaha yang harus ditempuh untuk mengantisipasi

dampak negatif dari televisi tersebut ?

Gambar 3.17

Keluarga adalah lembaga yang dapat membantu individu dalam

melakukan proses pewarisan teknologi

Sumber:

www.kompas.com

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

79

D. Proses Pewarisan Iptek

Apakah kamu mengetahui, untuk apa Iptek perlu diwariskan? Adanya

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi apa yang akan kamu lakukan untuk

pemeliharaan dan pengembangannya.

Mengingat begitu pentingnya peranan Iptek dalam kegiatan pembangunan,

maka upaya untuk pengembangan dan pewarisan Iptek terus ditingkatkan dengan

jalan mengadakan penelitian-penelitian tentang Iptek. Oleh karena itu, pengadaan

dan pembinaan tenaga peneliti yang berkualitas serta tersedianya sarana dan

prasarana penelitian terus diupayakan. Badan-badan yang terkait dalam bidang

penelitian dan penerapan Iptek itu antara lain sebagai berikutt.

1.

LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

2.

LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)

3.

BPS (Biro Pusat Statistik)

4.

BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional)

5. BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan

Nasional)

6.

BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)

Penelitian-penelitian yang diadakan sebenarnya merupakan proses

pewarisan Iptek. Mengapa? Karena dengan penelitian-penelitian yang kita

lakukan berarti kita akan memelihara dan berusaha untuk mengembangkan

Iptek. Di samping itu dengan penelitian-penelitian yang dilakukan berarti kita

telah mengadakan pembaruan (inovasi). Inovasi adalah pembaruan unsur

teknologi dan ekonomi dari kebudayaan. (Koentjaraningrat, 2005: 161).

Suatu proses inovasi berkaitan erat dengan penemuan baru dalam teknologi

yang biasanya merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap

discovery

dan

invention

. Discovery adalah penemuan dari unsur kebudayaan yang baru,

baik suatu alat atau gagasan baru dari seorang atau sejumlah individu; discov-

ery akan menjadi invention apabila suatu penemuan baru telah diakui, diterima,

dan diterapkan oleh masyarakat.

Dengan mengadakan penelitian-penelitian, akan merangsang atau

mendorong kita untuk menghasilkan penemuan-penemuan baru. Faktor-faktor

yang menjadipendorong bagiseorang individu untuk memulai derta

mengembangkan penemuan baru adalah: 1). Kesadaran akan kekurangan dalam

kebudayaan; 2). Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan 3). Sistem

perangsang bagi kegiatan mencipta. (Koentjaraningrat, 2005: 161).

Tugas Siswa

Prasarana Penelitian apa yang telah dibangun dan dikembangkan oleh

pemerintah Indonesia ?

Antropologi SMA Kelas XII

80

E. Menghargai Hasil Teknologi dan Upaya Pelestarian

Lingkungan Hidup

1. Tanggung Jawab dan Etika dalam Pengembangan Iptek

Bagaimanapun juga manusia hidup di dunia ini tidak dapat

meninggalkan Iptek. Dengan Iptek, hidup manusia akan dipermudah. Agar

tidak menimbulkan permasalahan dan dampak negatif, manusia perlu

memiliki tanggung jawab etis di dalam mengembangkan dan menerapkan

Iptek.

Bagi bangsa Indonesia, di dalam mengembangkan dan menerapkan

Iptek perlu mengingat landasan idiilnya, yaitu Pancasila dan landasan

konstitusionalnya, yaitu UUD1945. Dalam kaitannya dengan Pancasila

terutama sila Ketuhanan Y

ang Maha Esa, sebenarnya telah memberikan

peringatan kepada kita bahwa semua ilmu yang ada di dunia berasal dari

Tuhan. Alam semesta ini adalah objek kajian ilmu pengetahuan. Sebagai

contoh, sejak dahulu Tuhan telah menciptakan bahwa benda yang berat

jenisnya kurang dari satu akan terapung di air. Prinsip ini kemudian

ditemukan oleh manusia.

Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan alam semesta untuk

kemaslahatan umat manusia. Menyadari kenyataan ini maka setiap

manusia Indonesia di dalam mengembangkan dan menerapkan Iptek sudah

selayaknya mengingat ajaran dan perintah Tuhan. Iptek harus

dikembangkan dan diterapkan untuk kemaslahatan manusia, bukan untuk

menyiksa dan mencelakakan manusia.

Sementara itun UUD 1945 mengamanatkan bahwa tujuan nasional,

antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa. Selain itu, bumi dan air, serta kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-

besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Gambar 3.18

Pemanfaatan teknologi yang paling bermanfaat adalah untuk

meningkatkan produksi pangan bagi umat manusia

Sumber:

www.solopos.net

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

81

Untuk itu, upaya memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai iptek

diarahkan agar senantiasa meningkatkan kecerdasan manusia,

meningkatkan pertambahan nilai barang dan jasa, serta kesejahteraan

masyarakat melalui pencepatan industrialisasi sebagai bagian dari

pembangunan yang berkelanjutan dengan mengindahkan kondisi lingkungan

dan kondisi sosial masyarakat.

Dari amanat UUD 1945 jelas bahwa pengembangan dan pemanfaatan

Iptek untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat secara

lahir maupun batin. Itu semua harus mempertimbangkan kondisi lingkungan

dan kondisi sosial masyarakat. Ini artinya pengembangan dan pemanfaatan

Iptek di Indonesia tidak bebas nilai, tetapi harus mempertimbangkan

lingkungan dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan agama yang ada di

Indonesia.

Di dalam usaha pengembangan dengan cara pemanfaatan Iptek, setiap

manusia Indonesia harus memiliki kearifan dan berpegang pada prinsip

moral. Dengan ini diharapkan pemanfaatan Iptek dalam kegiatan

pembangunan tidak akan merusak lingkungan hidup. Akan tetapi kalau

Iptek dimanfaatkan tanpa kearifan dan tidak dengan pertimbangan moral,

maka kecenderungan untuk merusak lingkungan lebih besar. Sebagai contoh

dinamit dan bahan peledak itu kemudian dimanfaatkan untuk mencari dan

menangkap ikan, yang akibatnya dapat merusak habitat dan lingkungan.

Seseorang yang menggunakan bahan peledak tadi jelas semata-mata hanya

demi keuntungan pribadi tidak didasari pertimbangan moral dan akibat baik

buruknya dari tindakan itu. Contoh lain misalnya nuklir. Energi ini sebenarnya

besar sekali manfaatnya dalam pembangunan, termasuk untuk bidang

kesehatan. Akan tetapi, kalau nuklir jatuh ke tangan orang yang tidak

bertanggung jawab, maka dibuatlah senjata pemusnah, yang sangat

mengancam hidup manusia dan lingkungannnya.

Berkaitan dengan media massa yang merupakan alat penyampai

informasi dan media pendidikan, dapat berpengaruh negatif apabila dipahami

oleh orang-orang yang hanya ingin untungnya sendiri. Tayangan-tayangan

televisi kalau dicerna oleh para pemirsa yang kurang memiliki kesadaran

moral dan agama, bisa berpengaruh negatif. Bahkan disinyalir ada tayangan-

tayangan televisi yang berpengaruh terhadap tindak kekerasan dan

pemerkosaan. Semua ini telah merusak kondisi lingkungan sosial

kemasyarakatan.

Manusia di dalam mengembangkan dan menerapkan Iptek sudah

selayaknya disertai etika dan rasa tanggung jawab. Etika dalam hal ini

menyangkut pengertian luas, baik etika keilmuan maupun etika sosial

kemanusiaan atau etika moral.

Dari segi etika keilmuan, artinya di dalam mengembangkan Iptek

berdasarkan metode keilmuan dengan langkah-langkah yang sistematis

dan bersifat objektif. Manusia mempelajari gejala alam apa adanya dengan

tujuan dapat mengungkap rahasia alam dan menciptakan peralatan untuk

mengontrol gejala tersebut sesuai dengan hukum alam.

Antropologi SMA Kelas XII

82

Dari segi ini bisa saja ilmu itu

bebas nilai

, dalam arti tanpa pamrih dan

tidak memihak. Akan tetapi dilihat dari segi aksiologis, penerapan dan

pemanfaatan hasil Ipek harus mengingat pada etika sosial kemanusiaan

atau etika moral. Di sini iptek

tidak bebas nilai

. Di dalam memanfaatkan

Iptek, manusia perlu mengingat nilai-niolai kemanusiaan, norma, bahkan

mengingat nilai-nilai keagamaan.

Dari segi agama, etika, dan tujuan pengembangan Iptek secara

sistematis dapat dibagi menjadi dua. Pertama, untuk membantu manusia

dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Sebab berbagai penelitian atau

eksperimen yang dilakukan manusia, pada hakikatnya adalah memahami

dan ingin mencari kebenaran ilmu dan hukum-hukum Tuhan di alam raya

ini. Orang yang semakin paham tentang alam semesta ini tentu semakin

kagum dan yakin akan kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan. Kedua,

untuk membantu manusia dalam menjalankan tugasnya untuk membangun

alam semesta ciptaan Tuhan. Dengan iptek akan diciptakan berbagai

perangkat yang dapat mempermudah manusi dalam menjalankan aktivitas

kehidupannya di muka bumi ini.

Sementara itu, yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab, seseorang

harus sadar bahwa Iptek yang dipergunakan itu dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, rasa tanggung jawab

juga mengandung arti bahwa dalam menerapkan Iptek tidak hanya untuk

kepentingan pribadi, tetapi semata-mata demi kemaslahatan orang banyak.

Pengembangan dan pemanfaatan iptek yang selalu disertai dengan

etika dan rasa tanggung jawab akan mendatangkan hikmah. Begitu juga

kan terhindar dari kerusakan lingkungan hidup. Pengembangan dan

pemanfaatan iptek yang demikian harus disadari sebagai ibadah. Dengan

adanya pengembangan Iptek maka yang terjadi yaitu meningkatnya

produksi kerja untuk memenuhi kebutuhan

Gambar 3.19

Teknologi nuklir merupakan bentuk ciptaan manusia yang dapat

digunakan untuk energi cadangan

Sumber:

Encarta Ensclypedia

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

83

2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup

Dalam kenyataannya, akibat pengembangan dan penerapan iptek masih

membawa dampak yang mengarah pada rusaknya lingkungan hidup.

T

ampaknya etika, pertimbangan moral, dan rasa tanggung jawab belum

dikembangkan pada diri masing-masing orang. Pertimbangan yang utama

adalah pertimbangan keuntungan diri dan ekonomi.

Sejak Revolusi Industri yang bermula di Inggris pada abad ke-19,

masalah lingkungan sudah mulai diperhitungkan orang. Sebab waktu itu

sudah timbul limbah cair dan emisi beracun dari berbagai industri yang

sedang tumbuh. Menyusul kemudian timbul berbagai penyakit karena

keracunan. Di samping itu juga muncul kritik dengan ungkapan-ungkapan

seperti

The Silent Spring

, yakni seperti musim semi karena tidak ada

burung-burung yang berkicau, sebagia akibat dari penggunaan pestisida

yang mematikan. Sementara itu, kelompok yang menamakan diri

The Club

of Rome

mengemukakan bahwa masa depan dunia yang gelap. Hal ini

semua menunjukkan kepedulian masyarakat dunia mengenai gawatnya

masalah lingkungan.

Timbullah upaya-upaya untuk mencari cara mengatasi masalah

lingkungan dalam rangka melestarikan lingkungan hidup. Melestarikan

lingkungan hidup berarti melestarikan unsur-unsur dari lingkungan hidup

itu sendiri, baik yang berupa sumber daya alam hayati, sumber daya alam

nonhayati dan sumber data alam buatan. Dengan kelestarian lingkungan

hidup itu akan sangat membantu bagi manusia dalam mempertahankan

kelangsungan hidup secara baik. Oleh karena itu, berbagai kerusakan

lingkungan harus segera diatasi dan kembali dilestarikan. Untuk mengatasi

hal itu, masyarakat internasional telah mengadakan berbagai kesepakatan.

a. Konferensi Stockholm

Menanggapi masalah lingkungan yang semakin memprihatinkan,

maka atas usul pemerintah Swedia akhirnya diselenggarakan

konferensi PBB tentang

lingkungan hidup manusia

di Stockholm.

Konferensi ini diselenggarakan pada tanggal 5 – 16 Juni 1972 dan

lebih dikenal dengan

Konferensi Stockholm.

Konferensi ini diharapkan

dapat melindungi dan mengembangkan kepentingan dan aspirasi

Negara berkembang.

Hasil dari konferensi tersebut antara lain dikeluarkannya

deklarasi tentang lingkungan hidup manusia

yang terkenal dengan

Deklarasi Stockholm.

Deklarasi ini berisi rekomendasi tentang

rencana kerja

(action plan)

dengan 109 pasal, khususnya tentang

perencanaan dan pengelolaan pemukiman manusia serta rekomendasi

kelembagaan dan keuangan yang juga meliputi pembentukan Dewan

Penyatuan UNEP

(United Nations Enviromental Programme)

dan

sekreteriatnya tentang Dana Lingkungan serta Badan Koordinasi

tentang Lingkungan Hidup. Oleh karena itu, tanggal 5 Juni dinyatakan

sebagai

Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Sekretariat UNEP

ditempatkan di Nairobi (Kenya).

Antropologi SMA Kelas XII

84

Pada tahun 1972, setelah selesai konferensi Stockholm,

pemerintah Indonesia membentuk

Panitia Negara Lingkungan

Hidup

dengan ketua

Prof. Dr. Emil Salim,

wakil ketua

BAPPPENAS waktu itu. Masalah lingkungan hidup sudah sangat

dirasakan oleh rakyat Indonesia, maka pada tahun 1978 masalah

pelestarian lingkungan semakin ditingkatkan dengan mengangkat

Emil

Salim

sebagai Menteri Negara PPLH (Pengawasan Pembangunan

dan Lingkungan Hidup) yang pada tahun 1983 diubah menjadi Menteri

Negara KLH (Kependudukan dan Lingkungan Hidup) sampai tahun

1993. Selanjutnya sejak tahun 1993 ada Menteri Negara

Kependudukan sendiri dan Menteri Negara Lingkungan Hidup sendiri.

Tahun 1991 pengaturan tentang pengendalian dampak lingkungan

diperkuat dengan pembentukan BAPEDAL (Badan Pengendalian

Dampak Lingkungan). Usaha-usaha tersebut menunjukkan bahwa

Indonesia begitu serius dalam menangani masalah lingkungan hidup.

b. Komisi Dunia tentang Lingkungan dan Pembangunan

Bulan Desember 1993, PBB mengambil kepurusan tentang

pembentukan Komisi Dunia tentang

Lingkungan dan Pembangunan.

Panitian ini dipimpin oleh

Mrs. Gro H. Brundlandt,

Perdana Menteri

Norwegia. Salah satu anggotanya adalah

Prof. Emil Salim

dari In-

donesia. Panitia ini telah memberikan laporan yang berjudul

Our Com-

mon Future

atau

Masa Depan Kita Bersama

(1988). Salah satu

langkah yang sangat penting adalah dicanangkannya agar pemahaman

tentang perlunya wawasan lingkungan dimasyarakatkan di semua

sektor yang terkenal dengan istilah

Sustainable development

artinya

pembangunan yang berkelanjutan

atau

pembangunan yang

berkesinambungan.

Komisi ini menekankan bahwa pembangunan

mencakup kebutuhan generasi sekarang tanpa mengabaikan

kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan

mereka.

Bagi Indonesia, hal semacam itu sebenarnya sudah diamanatkan

oleh GBHN. Pembangunan adalah upaya untuk menaikkan kualitas

hidup seluruh rakyat tahap demi tahap dengan memanfaatkan sumber

daya alam untuk menjadi landasan pembangunan berikutnya. Jadi,

pembangunan nasional Indonesia sudah mengandung makna

pembangunan yang berkesinambungan.

Di Indonesia masalah lingkungan menjadi semakin populer.

Masalah lingkungan mulai dikaitkan dengan ilmu pengetahuan. Untuk

itu berbagai seminar dan konferensi tingkat internasional mulai diadakan

sebagai contoh di Indonesia pernah diadakan Konferensi Pendidikan

Lingkungan di Bogor (1983) dan di Jakarta (1983).

Pendidikan lingkungan hidup mulai dimasukkan ke dalam kegiatan

pendidikan di sekolah, sejak SD sampai SMU dan sekolah kejuruan.

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

85

Pendidikan lingkungan juga dikembangkan melalui perkuliahan di

Perguruan Tinggi. Bahkan di IPB, UGM, USU, UNHAS, dan UI

telah dikembangkan pendidikan pascasarjana lingkungan. Kemudian

dibentuk PSL (Pusat Studi Lingkungan). Sejak tahun 1985 berbagai

studi tentang lingkungan terus berkembang di Indonesia.

Di samping itu, mulai bermunculan wadah seperti terbentuk

WALHI (Wahana Lingkungan Hidup), LSM (Lembaga Swadaya

Masyarakat) yang kemudian mendirikan organisasi-organisasi yang

salah satu tugasnya menangani lingkungan hidup, seperti

Dian Desa,

Gerakan Ciliwung Bersih,

dan lain-lain. Berbagai kalangan swasta

telah membentuk badan untuk menangani lingkungan hidup, misalnya

DNL (Dana MItra Lingkungan).

c.

Konferensi Rio de Janeiro, 1992

Tahun 1992 kembali PBB mengadakan konferensi tentang

lingkungan dan pembangunan UNCED

(United Nations Conference

on Enviroment and Development)

di Rio de Janeiro. Konferensi

diikuti oleh 107 orang pemimpin. Konferensi ini menghasilkan lima

dokumen sebagai berikut.

1)

Deklarasi Rio

yang dikenal

Earth Chapter

yang terdiri 27

prinsip yang memrakarsai kerja sama internasional tentang

perlunya pembangunan dengan prinsip perlindungan

lingkungan dan analis dampak lingkungan.

2) Agenda 21 merupakan

action plan

di abad ke-21 yang

memberi arah program pembangunan dengan prinsip

penyelamatan lingkungan. Beberpa yang dicakup, antara lain

soal perdagangan, pengentasan kemiskinan, masalah

kependudukan, masalah perkotaan, kesehatan, atmosfer,

sumber daya lahan pertanian, kekeringan hutan, bioteknologi,

kelautan, bahan keracunan, limbah padat, dan limbah

radioaktif.

3) Konvensi tentang perubahan iklim yang mengharuskan

pengurangan sumber emisi gas seperti CO2, limbah pabrik.

4) Konvensi keanekaragaman hayati, yang mengajak semua

negara untuk mengusahakan keanekaragaman hayati sumber

daya alam yang dimiliki dan manfaat dari sumber daya

tersebut.

5) Pernyataan tentang prinsip kehutanan, berupa pedoman

pengelolaan hutan perlindungan serta pemeliharaan semua

tipe hutan yang bermakna ekonomis dan keselamatan

berbagai jenis biotanya.

Beberapa pertemuan dan hasil serta deklarasi yang dikeluarkan

telah memberikan semangat dan menyadarkan untuk memperbaiki

dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Bahkan, di Indonesia

diperkuat dengan berbagai lembaga yang menopang bagi usaha

penyelamatan lingkungan.

Antropologi SMA Kelas XII

86

Di samping ada kementrian yang merupakan pengendali utama dalam

menentukan kebijakan lingkungan juga telah diusahakan meningkatkan

kesadaran dan memasayarakatkan tentang kelestarian lingkungan,

misalnya melalui pendidikan.

Dalam kenyataannya, sekalipun tingkat pendidikan dan

ketrampilan penduduk dalam menerapkan Iptek telah maju pesat, masih

banyak penduduk yang kurang sadar akan arti lingkungan bagi

kelangsungan hidup manusia. Masih banyak penduduk baik secara

sengaja maupun tidak sengaja melakukan aktivitas dan kegiatan yang

dapat merusak lingkungan. Contohnya sebagai berikut.

1) Berburu binatang yang dilindungi undang-undang, sehingga

beberapa jenis binatang tertentu yang terancam punah.

2) Menangkap ikan dengan bahan peledak, menggunakan listrik

atau dengan racun yang sangat menganggu kelangsungan

hidup bibit ikan yang lain.

3) Pencurian kayu hutan dan penebangan hutan secara

sembarangan. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya erosi,

tanah longsor, banjr, bahkan kekeringan dan tanah tandus.

4) Menggembala ternak secara sembarangan, sehingga sering

merusak tanaman, selokan air irigasi, dan pematang penahan

air.

5) Membuang limbah secara sembarangan, sehingga mencemari

udara. Air dan selanjutnya akan mengganggu kesehatan

penduduk, dan kesuburan tanaman.

6) Penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan gasnya,

tidak sesuai dengan ketentuan akan menimbulkan polusi udara

yang juga dapat mengganggu kesehatan penduduk.

Tugas Siswa

Coba kalian perhatikan lingkungan kalian kemudian jelaskan tentang

sikap masyarakat kalian tehadap kemajuan teknologi! Kemudian

jelasakan dampaknya pula jika masyarakat berorientasi pada teknologi!

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

87

NUANSA ANTROPOLOGI

Penjelasan Kelahiran Alam

Hadiah Nobel Fisika 2006 ini jatuh kepada dua astrofisikawan

eksperimen berkebangsaan Amerika, John C Mather dan George F

Smoot, untuk jasa mereka mengukur secara akurat radiasi latar belakang

kosmik (

cosmic microwave background

atau CMB).

John C Mather adalah peneliti senior pada Divisi Sains Astrofisika

NASA, berusia 60 tahun, sedangkan George F Smoot adalah profesor

fisika di Universitas California Berkeley. Penemuan spektakuler mereka

dipublikasikan pada jurnal

Astrophysics

tahun 1990 dan 1992.

Penemuan yang dilakukan melalui satelit COBE ini semakin

mengukuhkan teori Big Bang yang menyatakan bahwa alam semesta

berawal dari suatu ledakan.

Cukup mencengangkan jika kita tahu bahwa CMB ditemukan

secara tidak sengaja oleh dua fisikawan instrumen. Adalah Arno Penzias

dan Robert Wilson yang berjasa menemukan CMB pertama kali pada

tahun 1964 dalam bentuk derau (

noise

) radio yang pada saat itu

membingungkan mereka.

Kedua ilmuwan tersebut bekerja di laboratorium Bell di New

Jersey dengan sebuah teleskop radio ultrasensitif. Dua mahasiswanya,

Ralph Alpher dan Robert Herman, pada tahun 1949 memperkirakan

bahwa temperatur rata-rata alam semesta saat ini merupakan

konsekuensi dari ledakan besar di masa lalu serta berkembangnya alam

semesta pada kisaran 5 derajat Kelvin (minus 268 derajat celcius).

Sayangnya, mereka tidak sempat mengusulkan eksperimen

dengan menggunakan teleskop radio.

Menariknya, hubungan antara derau statistik gelombang mikro

dan temperatur alam semesta merupakan kisah sukses fisika selain

mekanika kuantum dan relativistik.

Kompas, 12 Oktober 2006

TANGGAP FENOMENA

1. Artikel di atas memberitahukan tentang apa?

2. Pada tanggal berapa peristiwa di atas terjadi?

3. Bagaimana hasil pengamatan teleskop antariksa Hubble?

4. Deskripsikan secara singkat tentang komet!

Antropologi SMA Kelas XII

88

Setelah mempelajari bab ini, deskripsikan kembali proses pewarisan Iptek

serta kendalanya di lingkungan masyarakat. Tuliskan pada kertas folio!

A. Pengertian dan Perkembangan Iptek

1.

Pengertian

2.

Pertumbuhan dan perkembangan Iptek

a.

Pertumbuhan Iptek

1) Zaman Purba

3) Zaman Pertengahan

2) Zaman Yunani

4) Zaman Modern

b.

Perkembangan Iptek

1)

Kesehatan

3) Teknologi

2)

Astronomi

4) Arsitektur

B. Perkembangan Sistem Informasi, Komunikasi, Transportasi, dan

Perhubungan

1.

Sistem Informasi dan Komunikasi

a.

Pengertian Informasi dan Komunikasi

b.

Perkembangan Informasi dan Komunikasi

1.

Radio

2.

Televisi

a.

Pertumbuhan dan Perkembangan Televisi

b.

Perkembangan Televisi di Indonesia

3.

SKSD Palapa

2.

Sistem Transportasi dan Sarana Perhubungan

a.

Perhubungan Darat

1.

Angkutan Jalan Raya

2.

Angkutan Kereta Api

b.

Penyeberangan dan Transportasi Laut

c.

Transportasi Udara

C. Dampak Iptek terhadap Masyarakat dan Budaya Setempat

1.

Perubahan Tata Nilai

2.

Adanya Kesenjangan Sosial

3.

Merosot dan Rusaknya Lingkungan Alam

a.

Kemerosotan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Alam

b.

Pencemaran oleh Limbah dan Bahan Berbahaya

c.

Meningkatnya Lapisan Gas CO

2

dan Kenaikan Suhu Bumi

d.

Adanya Hujan Asam

e.

Lubang Lapisan Ozon

f.

Adanya Bencana Alam Banjir

D. Proses pewarisan teknologi adalah proses pendidikan terhadap ciptaan

Iptek tehadap generasi-generasi selanjutnya.

E. Tanggung jawab dalam pengemangan Iptek dan mengharagi hasil

karya adalah sebagai berikut.

1.

Tanggung jawab dan etika dalam pengembangan Iptek

2.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup

RANGKUMAN

Bab 3 – Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

89

I.

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban

yang paling benar! Kerjakan di buku tugas Anda!

1.

Berikut ini adalah ciri-ciri pengetahuan,

kecuali

.

...

a

.

bersifat empiris

b.

objektif

c.

demokratis

d.

rasional

e .

memiliki tujuan

2.

Berikut ini yang termasuk ilmu pengetahuan adalah ....

a.

komputer

b.

pesawat terbang

c.

telepon

d.

penggilingan padi

e.

matematika

3.

Perkembangan Iptek di kalangan umat Islam antara lain dimulai dengan

adanya masa ....

a.

Renaissance

b.

Reformasi

c.

Aufklarung

d.

Penerjemahan

e.

Madinah

4.

Berikut ini adalah komunikasi modern,

kecuali

....

a.

telepon

b.

kentongan

c.

telegraf

d.

megafon

e .

radio

5.

Orang yang pertama kali mendemonstrasikan televisi elektronik pada

tahun 1928 adalah ....

a.

Vladimir K. Zworykin

b.

Christopher L. Sholes

c.

James Watt

d.

Samuel Morsland

e.

Clark Maxwell

6.

Momentum yang mendorong Indonesia untuk melakukan siaran televisi

pertama kali adalah peristiwa ....

a.

pidato presiden Soekarno tentang Trikora di Yogyakarta tahun 1961

b.

Asian Games IV di Yogyakarta

c.

PON di Solo tahun 1948

d.

Dekrit Presiden 5 Juli 1959

e.

1 April 1969 sebagi tanda dimulainya Repelita I

EVALUASI

Antropologi SMA Kelas XII

90

7.

Menurut Harvey Brooke arti teknologi adalah....

a.

pemakaian pengetahuan ilmiah untuk memproduksi barang-barang

melalui reproduksi

b.

proses membuat sesuatu untuk dapat mengembangkan keterampilan

c.

sebuah metode

d.

kekuatan untuk mengubah kehidupan

e.

alat untuk mengatur kehidupan manusia

8.

Berikut ini yang termasuk teknologi adalah ....

a.

geografi

b.

kalkulator

c.

matematika

d.

Kimia

e .

Biologi

9.

Kegiatan keilmuan mula pertama muncul di lingkungan bangsa Mesir

Kuno, misalnya berkembangnya sistem almanak. Hal ini didorong oleh

suatu peristiwa tahunan, yakni ....

a.

angin topan di padang pasir

b.

banjir sungai Nil

c.

musim panas di Mesir

d.

gempa bumi di pantai utara Mesir

e.

pergantian jenis ikan di sungai Nil

10. Zaman modern yang ditandai dengan perkembangan Iptek di Eropa

dimulai dengan adanya masa ....

a.

peradaban Yunani-Romawi

b.

renaissance

c.

aufklarung

d.

revolusi Perancis

e.

penerjemahan

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.

Deskripsikan pengertian dan ciri-ciri ilmu pengetahuan dan teknologi!

2

.

Bagaimana sejarah perkembangan pertelevisian di Indonesia?

3.

Deskripsikan dampak negatif dari perkembangan media informasi dan

komunikasi di Indonesia!

4.

Deskripsikan tentang dampak dari penerapan Iptek terhadap lingkungan

hidup!

5.

Perkembangan Iptek perlu disertai etika dan rasa tanggung jawab.

Jelaskan apa maksudnya!